16 June, 2012

Today I will walk

16.06.2012

Masih dalam kondisi terbangun di pagi hari ini.

Waktu di ‘Ari SUSanti’ ku menunjukkan pukul 06.18 AM. Tidak seperti pagi2 sebelumnya, hari ini aku bangun lebih awal dari biasanya. Entah karena hawa dingin yang menelusuri setiap jengkal tubuhku yang terbaring tanpa selimut, atau karena suasana berisik orang2 yang sedang bekerja/rewang di rumahku. Padahal semalam aku juga tidur sekitar jam 01.30, setelah menyaksikan Perancis yang berhasil mencetak gol 2–0 ke gawang Ukraina. Meskipun pertandingan sempat di-pending gara2 hujan deras yang mengguyur stadion, tak berapa lama dilanjutkan pula perhelatan besar sepakbola se-benua Eropa tersebut. Euro 2012 namanya. Berarti tak lebih dari 5 jam aku tidur. Hufffttt… pantesan..rasanya masih ngantukkkkkk bangetttttttzzzzzzzzz………….. :-(

Ada apa pula rupanya di rumahku?? Hehehee…. Hari ini adalah hari yang penting sekaligus bersejarah bagiku. Karena siang nanti, kami sekeluarga dengan diiringi oleh beberapa kerabat dekat akan mempersunting seorang wanita untukku. Seseorang yang kelak, dalam beberapa minggu dan beberapa hari kemudian akan mendampingiku dalam suka dan duka, baik atau buruk, sehat atau sakit sebagai pasangan hidup yang diberikan Tuhan untukku. Meskipun ada beberapa orang yang tidak suka dengan banyak hal mengenai dia dan aku, kami mau tetap melangkah.. karena restu orang tua kami berdua jauh lebih penting dari semuanya itu. Dan terlebih lagi,  perkenan Tuhan atas pernikahan kami… yang mendasari setiap pergumulan dan perjuangan kami.

Aku inginnya bangun tidur dengan raut muka ceria pagi ini. Sukacita yang membuncah dan kesenangan yang indah. Tapi ini kesalahanku sendiri. Setelah semalam berdoa bersama, bertemu dalam roh dengan kekasihku tepat jam 12.00 malam, pagi ini aku belum berdoa lagi. Malah aku buka inbox di FBku yang isinya bikin hatiku tidak damai sejahtera. Seseorang dari masa lalu yang terus menghubungiku dengan cara yang tidak aku inginkan. Seseorang yang sebenarnya sudah kuanggap teman biasa saja, karena dia pun telah memiliki rumah tangga sendiri, dan aku pun tidak pernah mencampuri urusannya. Karena bagiku (dan juga bagi kekasihku), jika aku + masa lalu terus keep-in touch…bukan tidak mungkin hal itu akan mempengaruhi hubungan kami dengan pasangan kami masing2. Dan aku tidak mau itu. Aku respect dengan dia. Aku menghargai suami dan anak2nya. Dan sebaliknya, aku ingin dia juga melakukan hal yang sama. Tapi nampaknya, konsep berpikirku ini tidak bisa begitu saja diadopsi dengan mudah oleh semua orang. Tidak pula olehnya. Apalagi Mars dan Venus memang tidak pernah bisa memiliki sifat yang sama. Aku memahami itu. Aku memahami bahwa kami pernah memiliki kedekatan emosional dan kenangan indah bersama.

Momen2 yang sebagian masih kuingat dan sebagian aku lupa.  Lupa bukan karena sengaja melupakan, tapi lebih karena tergerus waktu dan kenangan2 yang lain. Kenangan2 yang jauh lebih indah dan buruk dari itu. Karena setelah dengannya, aku telah berhasil menjalin hubungan dengan orang2 yang baru dalam hidupku. Orang2 yang dekat, sangat dekat dan bahkan hampir menjadi pasanganku secara resmi di hadapan Tuhan dan keluarga. Rentang waktu tersebut demikian panjangnya, dan dalam kurun waktu tersebut… pikiranku telah berhasil menghapus dengan sendirinya kenangan2 yang bagiku mungkin ‘nggak penting’ dan kurang berkesan. Tapi itulah ajaibnya otak bikinan Tuhan. Begitu banyaknya informasi yang dapat terekam secara individu maupun simultan ke dalam memory yang entah memiliki kapasitas berapa Tera Byte ini..  semuanya masih utuh.. beberapa mungkin sudah lupa, tapi bukan berarti dia tak ada. Tapi aku juga memiliki otoritas pada bagian2 otakku dan sekaligus memerintahkannya untuk bekerja sesuai kemauanku. Entah itu kenangan baik maupun buruk, perbuatan yang benar maupun salah.. bahkan frekuensi kecelakaan dalam setahun pun aku lupa….hehehehee..

Free Will. Kehendak bebas. Orang2 kebanyakan menyebutnya seperti itu. Tapi bagiku, kehendak bebasku sudah ditundukkan oleh kehendak Tuhan. Jadi apapun yang kulakukan, tidak akan merasa damai sejahtera jika bukan Tuhan yang mengijinkan. Dengan alasan yang sama, aku meminang dia menjadi istriku. Tuhan sudah menaruh keyakinan yang kuat di hatiku.. dan Dia juga membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

Seseorang dari masa lalu itu malah mengatakan, aku sedang membangun tembok saat ini. Bahkan mungkin, menurut dia aku sedang membangun benteng. Tapi bagi aku dan kekasihku, aku sedang tidak membangun tembok sekarang. ‘Tembok’ itu tidak pernah ada sama sekali. Bahkan kamar2 di ‘rumahku’ pun dia sudah pernah melihatnya. Aku cuma sedang pindah rumah di alamat yg baru sekarang. Dan alamat itu, hanya Tuhan dan kami berdua yang tahu. Karena ‘rumah’ ini pun pemberian Tuhan. Atas petunjukNya sajalah kami bergerak. Melalui firman, melalui pernyataan, melalui petunjuk, restu dan penguatan, serta melalui segala hal yang dinyatakan dalam hidup kami. Kami memantapkan hati, untuk tidak lagi memakai pola yang sama untuk mengarungi hidup. Pola2 yang stagnan, yang tidak akan membuat kami maju.. tetapi yang akan membuat iman kami mundur.

Ketika aku dan istriku menyatu, hidupku tidak akan pernah sama lagi. Bahkan pribadi seorang Yudhi akan hancur seiring dengan semakin menyatunya kami. Aku yang egois, keras, mau menang sendiri.. tidak boleh lagi memelihara sikap yang sama dari waktu ke waktu. Semua itu harus dilebur ke dalam penyatuan yang telah Tuhan ciptakan.

Jadi, tolong hargai prinsip ini. Jika engkau tidak berkenan, itu masalahmu. Bukan karena tembok atau benteng, tetapi lebih kepada sense of respect and appreciation. Time goes by, but God’s love never passing by. Don’t worry, you’re still my friend. Just friend.

Dan, aku pun meringis sambil menatap luka menganga di dengkulku yang mulai mengering. Tapi luka jahitan di kaki kananku masih menyisakan sakit sehingga harus kututup kasa. Bagaimana caranya aku mengenakan sepatu nanti?? Emang muat? Hikz….hikz….. :-(.

Kecelakaan 2 minggu yang lalu menjadi peringatan bagiku, betapa dari ujung rambut sampai kakiku… tidak luput dari penyertaan Tuhanku. Seorang Pribadi yang kerap kali aku taruh di belakang, Sosok yang aku biarkan mengisi ruang kosong di hatiku, padahal Dia minta seluruh ruangan di dalamnya. Oknum Yang Agung dan Luar biasa ini, telah mengijinkan aku mengalami gagal bercinta, dan bahkan mengijinkan aku mengalami sakit luar biasa saat perkawinan yang kususun, hancur begitu saja.

Sekarang, Dia telah memberikan penggantinya yang lebih baik. Seseorang yang sama sekali baru dari planet Venus. Bukan datang dari masa lalu. Kebahagiaan adalah hak semua orang. Aku pun ingin bahagia, dan itu keputusanku. Amin. God… bless us.

read also : paidiary.blogspot.com 
(from bottom to top)

No comments: